Migrain saat Menstruasi
Migrain menstruasi memiliki gejala tak berbeda dengan
migrain pada umumnya, yakni berupa mual, muntah, peka terhadap cahaya dan
suara. Namun, migrain jenis ini terjadi selama masa menstruasi, setidaknya
selama lima hari di masa menstruasi.
Kabar buruknya, migrain yang menghantam di masa menstruasi ini cenderung lebih kebal terhadap pengobatan, lebih berat dan lebih lama (bisa lebih dari tiga hari) ketimbang serangan migrain yang bukan terkait menstruasi.
Dalam penelitian di City of London Migraine Clinic terhadap 155 perempuan didapat data bahwa dibandingkan dengan migrain biasa, migrain menstruasi 1,7 lebih sering terjadi pada dua hari sebelum menstruasi dengan tingkat keparahan 2,1 kali lebih parah. Migrain menstruasi juga 2,1 lebih sering terjadi pada tiga hari pertama menstruasi dengan tingkat keparahan 2,5 kali lebih parah.
Migrain jenis ini juga bisa terjadi dalam tujuh hari
absen dari penggunaan pil kontrasepsi. Kondisi ini juga bisa diredakan dengan
menggunakan estrogen dosis rendah selama tujuh hari itu.
Kombinasi fitoestrogen yang dikandung kacang kedelai
diperkirakan dapat membantu mencegah serangan menstrual migrain. Isoflavon
seperti misalnya genistein dalam kedelai, berdasar sejumlah studi, diketahui
mempunyai efek serupa estrogen di dalam tubuh manusia.
Memang untuk mencegah terjadinya migrain, diakui
beberapa ahli seperti dikutip Medlineplus, diperlukan penelitian lebih jauh
supaya bisa dikeluarkan rekomendasi yang tepat.
Label:
Info Penting
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar